Selasa, 13 Juli 2010

Revolusi Radio Digital

Digital Broadcasting
“Broadcasting is a radiocommunication service in which the transmissions are inrended for direct reception by the general public. This service may include sound transmission or other type of transmission “
International Telecommunication Union (ITU)
• Perkembangan TIK mau tidak mau memaksa industri penyiaran untuk ikut menyesuaikan diri.
• Radio Konvensional akan tertinggal jika tidak melakukan transformasi inovasi teknologi yang ada.
• Radio Konvensional memiliki keterbatasan geografis, dimana siaran yang disajikan hanya dapat dinikmati dalam wilayah yang kecil baik kecamatan maupun kabupaten/kotamadya/kota.
• Ketersediaan frekuensi analog terbatas, namun minat untuk radio analog masih banyak untuk kreativitas tanpa batas.
• Penggunaan Frekuensi, membutuhkan investasi yang cukup mahal untuk mendapatkan izin atas frekuensi sehinggal membutuhkan alokasi dana yang cukup besar.

Perkembangan yang signifikan dari radio (siaran) digital terjadi sejak pertengahan 1990-an. Pada pertengahan tahun 1999, BRS Media menjadi host bagi sekitar 2000 stasiun radio Web; dan pada akhir tahun 2000, jumlah itu meningkat menjadi lebih dari 4500 stasiun radio (BRS Media 2000, 2001). Digitisasi radio memiliki tiga unsur yang penting, yaitu:
(1) penggunaan teknologi digital di dalam produksi, termasuk dalam penyimpanan, reproduksi, dan editing
(2) distribusi isi siaran (program, musik, dan iklan) dilakukan secara online (lewat Internet)
(3) terjadi peningkatan yang signifikan di dalam jumlah khalayak yang mendengarkan radio melalui Internet (Flew, 2002:106).
Unsur yang terakhir itulah yang memiliki masa depan yang paling menarik. Dengan mulai dikembangkannya telepon genggam yang mampu mengakses internet, maka tidak akan terlalu lama lagi akan bermunculan alat-alat baru yang bisa digunakan untuk mendengarkan radio digital tanpa harus menggunakan komputer yang terhubung ke Internet dengan kabel telepon. Ini berarti batas-batas geografis yang selama ini menghambat akan bisa diatasi. Ini adalah sebuah terobosan besar, baik bagi khalayak, maupun bagi organisasi radio siaran.
Radio digital yang dipancarkan melalui Internet memiliki dua daya tarik utama, yaitu:
(1) Teknologi ini membuka peluang bagi munculnya siaran yang sangat bervariasi dan spesifik; misalnya siaran dari negara asal bagi komunitas imigran di yang tinggal di negara lain (Hastjarjo, 2003).
(2) Memampukan khalayak untuk mengakses siaran radio tanpa perlu dihambat oleh batas-batas geografis atau aturan pemerintah/penguasa; contoh kasusnya adalah kegagalan usaha pemerintah Serbia untuk menutup stasiun Radio B92 selama perang saudara di Yugoslavia di tahun 1990-an. Radio B92 tetap melakukan siaran menggunakan radio digital melalui Internet (Donow dan Miles, 1999).
Mengapa Kita Harus Menuju Era Radio Digital
• Radio digital memiliki kualitas yang lebih baik dibanding dengan radio konvensional. Suara yang dihasilkannya tahan terhadap gangguan suara dari sinyal radio lain, sehingga tidak mungkin terdapat tumpang tindih antara saluran yang satu dengan saluran yang lainnya.
• Radio digital juga dilengkapi dengan layanan yang bersifat interaktif dan ubiquitous yang berarti kapan saja, dimana saja, dan dengan alat apa saja. Pendengar akan lebih mudah untuk mengikuti acara voting dan kompetisi-kompetisi yang diselenggarakan stasiun radio.Termasuk aktivitas dalam sebuah diskusi maupun talk show.
• frekuensi pada radio digital memiliki Single Frequency Network, sehingga pada satu kanal (saluran) dapat diisi oleh lima sampai enam program radio.
• kualitas suara yang dihasilkannya bagus dan jernih, seperti compact disc (CD)
• Spektrum sinyal pada radio digital juga lebih stabil dibanding pada radio konvensional.
• Radio digital juga memiliki efisiensi daya pancar dan efisiensi infrastruktur sehingga dapat meminimalisir biaya produksi.



Konsekuensi Hadirnya Era Radio Digital
• Amerika Serikat telah memilih menggunakan In Band On Channel (IBOC) sebagai salah satu sistem penyiaran radio digital.
• Di Eropa, Kanada, dan Asia untuk sistem penyiaran radio digital secara komersial yang memerlukan pita frekuensi penyiaran di luar spektrum frekuensi radio AM dan FM dengan menggunakan Digital Audio Broadcasting (DAB).
Dunia yang telah menuju Era Radio Digital
• Di Indonesia, pemerintah melalui Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) telah menunjuk LPP TVRI dan RRI untuk melakukan uji coba siaran digital mulai 13 Agustus 2008 di wilayah Jabodetabek.
• Direncanakan siaran digital akan dilaksanakan di seluruh wilayah NKRI pada tahun 2018 dengan dihentikannya siaran yang bersifat analog.
Peluang dan Tantangan
• Kreativitas tiada batas
• Lahirnya Broadcast Jurnalisme
• Munculnya Technopreneur baru
• Mendorong terjadinya kompetisi yang lebih besar
• Permasalahan Konten Berita
Kelebihan Radio digital yaitu,
1. Informasi (berita) dapat disampaikan secara cepat,
2. Biaya produksi cenderung lebih murah.
3. Kejadian suatu berita dapat diberitakan secara langsung.
4. Bebas dari interferensi dan noise karena penyiaran radio digital merupakan teknologi di bidang penyiaran radio terestrial yang mengirimkan sinyal audio/suara setara kualitas kualitas CD (compact disc). Audio dengan kualitas CD adalah yang terbaik.
Kekurangan media digital, yaitu :
1. Hanya bisa di baca di tempat tertentu, karena membutuhkan perangkat pendukung seperti komputer, gadget dan PDA, yang sebagian memerlukan koneksi internet untuk dapat mengakses sebuah situs berita.
2. Tidak semua masyarakat mengerti menggunakan media komputer dan sebagainya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar